April 19, 2014

"The Raid 2: Berandal" Laris Manis, Pemain Dapat Bonus Dollar Amerika?

SESUAI prediksi, The Raid 2: Berandal (TR2) berhasil mengumpulkan sejuta penonton awal pekan ini.

Mengingat Minggu (6/4), karya Gareth Evans mengumpulkan 925 ribu pasang mata. Di sisi lain, TR2 menghadapi kompetitor tangguh Captain America: The Winter Soldier (CA2). Sekuel kedua kapten berperisai ini menggandakan layar secara dramatis mulai Sabtu (5/4).

Data dari jaringan bioskop Cinema 21 menyebut, per Kamis (10/4), CA2 menguasai 180 layar. TR2 harus puas dengan 130 layar di seluruh Indonesia. Sementara film baru seperti Rio 2, mendapat 70 layar.

Jumlah layar CA2 sejak akhir pekan lalu bertambah akibat membengkaknya jumlah penonton. Bintang mencatat, di Jakarta saja ada 20 bioskop yang menambah jumlah layar. Bahkan, bioskop Gading, Pluit Junction, dan Season City menyiapkan tiga layar untuk sang kapten!

Itu belum termasuk CA2 dalam format 3D dan IMAX 3D. Fenomena penggandaan layar juga terjadi di beberapa kota besar seperti Makassar, Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta. “Dua hari yang lalu atau Selasa (8/4) TR2 sudah melewati sejuta penonton. Memasuki minggu politik, penonton TR2 sudah tidak bisa lagi melewati 100 ribu orang per hari. Ini karena dua kompetitor dari Hollywood, Captain America: The Winter Soldier dan Rio 2 yang mulai tayang Rabu (9/4). Dan dua film Indonesia lainnya mulai menyodok yakni Crush dan Sepatu Dahlan,” terang pengamat film Yan Widjaya.

Larisnya TR2 karena banyak faktor. Misalnya, filmnya sendiri tergarap apik. Yan memastikan sejauh ini TR2 adalah film aksi Indonesia terbaik yang pernah dibuat. Tensi ketegangan, sinematografi, dan plot ceritanya bisa diadu dengan film aksi buatan Hollywood dan Hong Kong. Faktanya, penonton masih menyukai film jenis ini. Meski begitu, tidak serta-merta menjadi tren yang diikuti produser film Indonesia lain. Mengingat, biaya produksi membuat film macam ini tidak sedikit.

Bayangkan, satu film saja menelan dana Rp 50 miliar. Sementara standar biaya produksi film Indonesia dalam format digital saat ini Rp 2 atau 3 miliar saja. Artinya, dana sebesar TR2 bisa untuk memproduksi lebih dari 10 film. Tidak semua produser mau menggelontorkan dana lebih dari Rp 50 miliar hanya untuk satu film yang belum tentu bisa sesukses TR2. Kembali ke soal jumlah layar, film TR2 diprediksi masih sanggup bertahan dua minggu lagi di bioskop.

"Berkaca dari pengalaman, film Indonesia yang laris (rata-rata) bertahan di bioskop tiga atau empat minggu. Bisa melewati empat minggu dengan jumlah layar (masih) banyak saja sudah bagus. Apalagi akhir April nanti akan ada film aksi lain, Guardian. Sementara film-film musim panas asal Hollywood terus berdatangan. The Amazing Spiderman 2 dan Transcendence milik Johnny Depp siap edar di Indonesia," imbuh penulis skenario film Mau Dong Ah itu.

Fenomena yang patut diapresiasi, membeludaknya populasi penonton film TR2 di jaringan bioskop Blitz Megaplex pada Selasa (8/4). Bisa jadi karena keesokan harinya libur nasional Pemilu. Jumlah penonton yang biasanya 300 orang per bioskop melonjak 100 persen. Untuk ukuran Blitz, jelas ini fenomena mengingat jumlah bioskopnya tidak sebanyak Cinema 21.

Larisnya TR2 di bioskop Indonesia mengapungkan isu kucuran bonus bagi para pemain. Mengingat film ini diedarkan ke seluruh dunia, maka Iko Uwais dan kawan-kawan dikabarkan akan menerima bonus pertengahan tahun ini dalam dolar AS.

Benarkah? Bintang berkesempatan menanyakan hal ini pada Arifin Putra, salah satu bintang TR2. "Oh, kalau untuk itu jawaban saya singkat saja: amiiin! Dalam bentuk dolar? Amiiin! Hahaha!" jawab Arifin.

(wyn/adm)


Baca Juga :



0 comments:

Post a Comment