Inilah Sosok Calon Istri Zumi Zola

Di tengah kasus tuduhan perzinaan yang merundungnya, Zumi Zola mendadak mendaftarkan pernikahannya ke KUA dengan perempuan bernama Sherrin Tharia. Siapakah dia?

10 Aktris Korea Tercantik

Tidak ada yang meragukan bahwa drama, film, dan musik Korea semakin populer dua tahun belakangan ini. Salah satu penyebab demam Korea ini adalah kecantikan para aktris Korea. Mari kita tengok beberapa aktris tercantik Korea..

Hot, Foto Bugil Mirip Ayu Ting Ting Beredar

Ayu Ting Ting ketiban sial. Foto-foto bugil yang wajahnya mirip penyanyi dangdut fenomenal itu beredar di dunia maya. Ada 5 foto itu terdiri dari berbagai pose yang membuat mata lelaki tak akan melepaskan...

Film Drama Nia Dinata Bisa Ditonton di Facebook Loh..!

Sutradara Nia Dinata memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai media untuk film pendek berseri garapannya. Film berjudul 'The Scent of Passion' itu bisa disaksikan di Facebook pada Maret mendatang..

(Foto) Pesona Lee Min Ho

Nama aktor Korea Lee Min Ho melejit berkat tokoh Goo Joon Pyo yang dibintanginya dalam drama Korea "Boys Before Flowers", kemudian disusul dengan menjadi lawan main aktris senior Korea So Ye Jin dalam drama...

April 1, 2012

Caffeine: Ngeband Sambil Jualan Keripik

Masih ingat Caffeine? Grup band asal Bandung ini pernah mendulang sukses di awal tahun 2000. Tahun ini mereka tak hanya kembali menyuguhkan album baru, tapi juga memulai bisnis baru: jualan keripik singkong.

Tidak sedikit penyanyi maupun grup band yang pernah hits di masanya, pelan-pelan terlupakan. Seiring pergantian era dan tren, penyanyi-penyanyi hebat tergantikan wajah-wajah baru. Caffeine, grup asal Kota Kembang yang digawangi Rudy (vokal), Beni (gitar), Danny (gitar), Daniel (kibor), Yudie (drum), dan Gagan (bas) ini pernah mendulang sukses platinum tahun 2001 silam lewat “Aku Takkan Memiliki (ATM)” dan satu yang tak terlupakan, melodi cinta “Hidupku Kan Damaikan Hatimu”. Bagaimana kabar Caffeine saat ini?

Awal tahun ini mereka bukan sekadar menyuguhkan album kelimanya Audiography. Saat bertandang ke Bintang, Rudy dan kawan-kawan tidak lagi menenteng alat musik, tapi keripik. Yap, cowok-cowok ini sekarang menyambi berjualan keripik. Ini bukan sekadar mengisi waktu luang, lho. It's bussines! Namanya keripik Caffeine. “Orang bertanya, ini Caffeine yang grup band itu? Kok dagang makanan? Nah, di balik dagang makanan itu ada apa. Ini bisa dibilang seperti gimmick, strategi. Sekarang ini kan enggak bisa ngeband hanya ngeband saja. Harus ada sesuatu,” ungkap Beni berkelit.

Bagaimana awalnya bisa tercetus memproduksi keripik? Sesungguhnya keripik ini dipersembahkan sebagai ucapan terima kasih Caffeine kepada fans-nya -- caffemate. Sejak album Trilogy of Caffeine dikeluarkan tahun 2009, belum ada lagi produk baru Caffeine yang terdengar. “Untuk mengikat fans, sambil menunggu album yang baru ini (Audiography) kami mau memberikan suatu bentuk terima kasih. Kami lihat di Bandung lagi tren keripik, akhirnya kami sepakat memberikan keripik. Enggak diduga responsnya baik. Mereka bilang begini, ‘Mas, sekalian saja keripiknya kita jualin.’ Wah, boleh juga idenya. Pertama bikin 20 bungkus, saya sendiri yang mengemas keripiknya sambil santai menonton televisi, hahaha,” cerita sang vokalis, Rudy.

Ternyata habis terjual! Pesanan masuk lagi, kali ini 50 bungkus. “Lama-lama naik terus jumlah pesanannya. Sampai 100 bungkus. Kami mulai 14 Januari lalu, dan sampai saat ini sudah 2.000 bungkus terjual,” bilang Rudy bangga. Melihat animo yang baik, Caffeine sepakat terjun ke bisnis keripik ini secara serius. “Baru kami, kan anak band yang bikin keripik,” cetus Rudy.

Ada lima varian keripik Caffeine: keripik singkong, solondok, basreng (bakso goreng-red), gurilem, dan aduhai (kerupuk jengkol). Varian-varian ini, uniknya, memiliki tingkat kepedasan berbeda. Keripik Caffeine menggunakan kata volume untuk tingkat kepedasannya. Ada volume 3, 5, dan 10 yang dibungkus dalam kemasan minimalis. Karena ini keripiknya grup band, maka di belakang kemasan, enggak ketinggalan dicantumkan RBT lagu mereka dari album Audiography. “Tiap variannya ada dua lagu. Jadi kalau mau lengkap 10 lagu, kudu beli kelima variannya, hahaha,” canda Rudy.

Modal berjualan keripik pun menurut mereka tidak mahal. “Modalnya kecil. Diambil dari sisa uang kas Caffeine. Selama perjalanan menyanyi kan uang dikumpulkan tuh. Ada kas tetap anak-anak (Caffeine) yang enggak diganggu gugat. Dari situ kami bikin keripik. Kami ambil dari pabrik, kebetulan di sana ada saudara dan teman. Lalu kami yang mengurus packaging sendiri sampai distribusinya,” jelas Beni.

Per kemasannya dihargai 8 ribu rupiah. Untuk agen-agen dijual 6 ribu. “Sekarang ini sudah lumayan, balik modal, alhamdulilah. Malah sekarang sudah bisa bikin promosi untuk agen-agen. Bagi agen yang bisa menjual 2000 bungkus per 3 bulan, dapat hadiah jalan-jalan ke Singapura,” ungkap Daniel. Untuk membantu penjualan, saat manggung off air, Caffeine tak segan membawa keripik-keripik ini ke lokasi. “Di sana biasanya kami buka booth. Jual keripik, merchandise Caffeine semua di situ,” jelas Beni.


Film "Love is U", Diajak Mengintip Dapur Cherrybelle

SELALU kompak. Mulai dari aksi panggug, kostum, hingga polah ketika diwawancara media. Begitulah kesan yang ditampilkan Cherrybelle selama ini.

Apa selalu begitu? Film Love is U bisa jadi jawaban atas pertanyaan ini. Di balik kekompakan Chibi--sebutan untuk personel Cherrybelle--ternyata banyak konflik, baik antar personel, maupun kehidupan pribadi masing-masing.

Hanny R. Saputra, sutradara, berpromosi kalau kisah yang dia angkat kali ini 70 persen sama dengan yang dialami Chibi di dunia nyata. Di antaranya Cerly yang 15 tahun tak bertemu dengan papanya dan Wenda yang tak akur dengan sang mama.

Awal mula terbentuknya Cherrybelle memulai cerita. Saat itu, Wenda, Annisa, Cherly, Felly, Christy, Angel, Gigi, Devi, dan Ryn, harus dikarantina untuk melatih kemampuan nyanyi dan koreografi.

Banyak fakta-fakta unik seputar Chibi terungkap selama krantina ini. Siapa sangka Annisa merupakan Chibi yang paling jorok, Ryn ternyata sangat ketergantungan dengan vitamin, dan Felly tak pernah terima disebut kembaran Christy.

Dibanding film "Heart", yang juga digarap Hanny, cerita Love is U memang jauh lebih ringan. Namun, beberapa plot cerita yang sebenarnya cukup menarik tidak dituturkan secara detail. Salah seorang kawan jurnalis, dalam jumpa pers, sempat mengajukan "protes" kepada Hanny soal ini.

Well, kami memilih untuk memaafkan Hanny soal ini. Bukankah Cerrybelle digemari karena lagu dan penampilannya yang ringan? Tanpa bermaksud meremehkan, kami khawatir Twibi dan Twiboy (julukan fans Cherrybelle) yang didominasi remaja ABG, malah pusing jika dijejali cerita berat.

Kami justru agak terganggu dengan setting lokasi syuting. Dari menit pertama, hingga film ditutup oleh credit title, penonton hanya melihat lokasi yang itu-itu saja, sebuah apartemen mewah di pinggir pantai. Di karantina di situ, dua kali adegan Cherrybeellle mangggung juga diambil di situ.


Sumber

Ini Dia Gwen Prisilia, Pengganti Tata Mahadewi

Terjawab sudah spekulasi tentang pengganti Tata di Mahadewi. Gwen Prisilia, gadis kelahiran Kota Malang ini mengaku bangga didaulat sebagai pendamping Purie. Ditemui di kediaman Ahmad Dhani, Pondok Indah, Jakarta Selatan pada Kamis (29/03), Gwen mengungkapkan perasaannya menjadi personil Mahadewi. (id.omg.yahoo.com)